PROYEK KONSTRUKSI
1. Pengertian Proyek Konstruksi
Proyek merupakan suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan dana yang terbatas dan untuk mencapai ataupun melaksanakan tujuan tertentu. Kemudian konstruksi dalam teknik sipil atau arsitektur merupakan kegiatan membangun sarana ataupun prasarana yang dalam hal ini adalah bangunan atau satuan infrastruktur pada suatu area tertentu. Sehingga proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembangunan suatu bangunan yang bersifat sementara, memiliki jangka waktu tertentu, memperhitungkan biaya dan mutu.
Didalam proyek konstruksi ada batasan - batasan yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Biaya, sebuah proyek yang akan di jalankan harus disesuaikan dengan biaya yang ada sehingga proyek tersebut dapat berjalan lancar dan tidak terhambat.
- Waktu, suatu perencanaan proyek harus memiliki perencanaan waktu yang baik sehingga proyek dapat selesai dengan waktu yang tepat karena proyek memiliki batasa wakt yang harus dicapai
- Lingkup kerja, lingkungan sekitar tempat di laksanakanny proyek harus di perhatikan lingkungan kerja yang rapi dapat membuat pekerjaan menjadi lebih optimal
- Mutu, di dalam sebuah proyek konstruksi mutu dari hasil perkerjaan harus di perhatikan, mulai dari mutu material, SDM-nya dan lain-lain sehingga hasil dari pekerjaan ini dapat menghasilkan sesuatu dengan kualitas yang baik.
2. Karakteristik Proyek
- Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu.
- Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi).
- Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
- Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan).
- Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
- Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
- Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
2. Jenis - Jenis Proyek Konstruksi
- Residential Construction, merupakan proyek pembangunan perumahan/pemukiman
- Building Construction, merupakan proyek pembangunan gedung
- Heavy Engineering Construction, merupakan proyek pembangunan yang bersifat infrastruktur
- Industrial Construction, merupakan proyek pembangunan bangunan-bangunan untuk pabrik/industri
3. Pihak - Pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi
- Owner
- Konsultan perencana, supervisi, manajemen
- Kontraktor
- Pemasok bahan
- Institusi keuangan
- Masyarakat
- Lembaga pelayanan
- Badan pemerintah
- Tenaga kerja
- Lembaga internal
4. Tahap Pelaksanaan Proyek
- Tahap perencanaan (planning) Tahap dimana sebuah rencana atau gagasan yang ada dibuat berdasarkan kebutuhan oleh si pemilik proyek.
- Tahap studi kelayakan (feasibility study) Tahap ini adalah tahap untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan.
- Tahap penjelasn (briefing) Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan sehingga konsultan perencana dapat dengan tepat menafsirkan keinginan pemilik.
- Tahap perancangan (design) Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih mendetail sesuai dengan keinginan dari pemilik. Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi, rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan, dan sebagainya.
- Tahap pengadaan/pelelangan (procurement/tender) Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor yang akan mengerjakan proyek konstruksi tersebut, atau bahkan mencari sub kontraktornya
- Tahap pelaksanaan (construction) Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan.
- Tahap pemeliharaan dan persiapan penggunaan (maintenance and start up) Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.
5. Sumber Daya Proyek Konstruksi
Di dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi diperlukan sumber daya untuk menjalankan kegiatan ini. Sumber daya di dalam proyek konstruksi ini disebut 6MIST yaitu:
6M :
- Man (SDM)
- Material (bahan)
- Machine (peralatan)
- Money (uang)
- Method (metode kerja)
- Market (pasar)
IST :
- Information (informasi)
- Scope (lingkup kerja)
- Time (waktu)
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi
https://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/proyek-konstruksi
http://materiarsitektur.blogspot.co.id/2016/04/tahapan-tahapan-dalam-proyek-konstruksi.html
http://web.ipb.ac.id/~erizal/manpro/MANAJEMEN%20KONSTRUKSI-SIL314.pdf